Miris Akibat Tambang Batubara di Kalteng, Meresahkan Jalan Umum Macet Total

DETEKSIJAMBI.COM ~ KALTENG, Miris masyarakat pengendara umum yang lewat lalu lalang mengeluh dengan adanya ke macetan selama berjam-jam, saat di pantau tim investigasi lapangan Ternyata penyebabnya ada perbaikan jembatan yang mulai retak-retak, akibat truck angkutan batubara yang setiap hari lewat secara bebas menggunakan jalan umum Minggu 15/01/2023.

Salah satu masyarakat yang enggan namanya di sebutkan, menuturkan bahwa jembatan itu penghubung antar provinsi tersebut, baru saja beberapa bulan yang lalu di perbaiki, namun karna adanya pembiaran besar-besaran dari pemerintah, bisnis tambang batubara yang menggunakan truck bermuatan kurang lebih rata-rata 8 ton.

Satu truck saja di kalikan ratusan truck tiap hari, maka meskipun jembatan jalan umum di perbaiki percuma saja buang buang dana dan uang negara aja Ucapnya.

“Jika masih di biarkan truck batubara, lenggang kangkung, ya tetap aja jalan umum rusak macet total, tak terhindari lagi seperti ini, kata warga yang enggan namanya di publikasikan.

Tidak hanya itu saja, masyarakat resah dengan adanya pembiaran terhadap aktivitas track pengangkut batubara, masyarakat resah karna tiap hari berselisihan di jalan dengan truck yang bermuatan batubara, apa lagi yang Melebihi tonase, Keluhan masyarakat tersebut terjadi karna adanya kemacetan total sejak jam 8 pagi, sampai jam 4 sore, masih belum ada titik terang, pengendara umum berjejer mengantri panjang ya, sabar aja tutur seorang pengendara yang lewat sambil tersenyum, hasus gimana lagi Bu, Mengeluh pun percuma tetap aja masyarakat yang di salahkan ucap warga tersebut.

“Tim investigasi juga berupaya lakukan kordinasi dengan pihak tambang Batubara, tapi dari keterangan salah satu masyarakat yang bekerja di perusahaan tambang itu mengatakan, bahwa penumpukan galangan hasil tambang Batubara itu, di ambil dari daerah Kabupaten Kapuas. 

Namun saat di Komfirmasi Ke manager perusahaan Tambang Batubara. Yang bernama TGM. (Tuah Global Mining) selaku Direktur TGM, yang bernama Ibu SSK, bahwa tambang Batubaranya memiliki Dukomen Izin, yang di keluarkan oleh seorang bupati, IUP saya lengkap Bu, izin penumpukan galangan Batubara saya juga Ada, kata ibu SSK saat di Komfirmasi awak media.

Saat di tanya lebih lanjut, siapa Bupati Yang mengeluarkan Izinnya, ibu SSK, menyebut Bupati, entah bupati yang mana katanya.

Namun awak media terus menggali, terkait soal izin-izin penumpukan Batubara tersebut, dan akhirnya ibu SSK, menuturkan mengantongi izin dari orang Dishub, entah benar atau tidak ,? Kami juga tidak tahu Bu, ujarnya nya.

“Intinya kami di sini hanya kerja Bu, kami tidak tahu apakah izin-izin, dukomen pertambangan Batubara ini, ada mengantongi izin, atau tidak, kami kurang tahu kata salah satu karyawan atau pengawas, yang ada di lokasi saat di bincangi tim investigasi di lapangan.

Terkait dengan ke macetan tersebut, salah satu pegawai dinas Bina Marga DPUPR Pemprov Kalteng, yang enggan namanya di tuliskan, mengatakan. bahwa ke macetan hari ini lebih parah dari macet sebelumnya.

Kami dari Dinas PUPR, juga merasa keberatan bila seperti ini, percuma kami baikin jalannya, bila yang lewat jalan umum adalah pengendara yang bermuatan melebihi kapasitasnya, Kami yang rugi Bu, Karna kami tidak pernah memberi ijin truck pertambangan Batubara lewat jalan umum.

Terpisah kepala pengawas pekerja jalan itu, saat dikonfirmasi mengatakan Apa lagi sampai mengakibatkan macet total hal ini luar biasa sekali ujarnya.

Adapun ke macetan jalan tersebut bukan hanya karna kami melakukan perbaikan jembatan aja Bu, nanum karna semakin maraknya bisnis pertambangan, serta truck Batubara. pekerjaan kamipun terganggu juga ucapnya, yang enggan namanya di sebutkan, saat bincang-bincang dengan awak media tim investigasi lapangan.

Sampai berita ini di turunkan, dan di terbitkan, kemacetan di jalan umum masih terjadi, dan pengendara jalan umum mengeluh, kecapean antrian panjang, yang terjadi sangat melelahkan, dan memperlambat tujuan kami tutur salah satu sopir taksi, saat dimintai komentar terkait kemacetan ini. (Irawatie)