“Putusnya Jembatan Pulau Betung, Ketua DPW PUSPA-RI Kritik Pemkab Batanghari Lambat Tanggap”
Deteksijambi.com ~ BATANGHARI,- Jembatan boks Desa Pulau Betung penghubung dua desa di Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, putus total diterjang hujan tadi malam yang mengguyur daerah tersebut pada Rabu (09/04/2025) dinihari.
Aspal badan jembatan amblas total akibat tergerus air hujan dinihari tadi menyisakan lobang yang dalam Hingga Rabu (08/04/2025), akses jembatan yang menghubungkan dua desa, yaitu, Desa Pulau Betung dan Desa Ture di Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, ditutup total
Warga memasang batang pinang serta rambu rambu lainnya untuk memblokade jalan menuju ke jembatan yang terputus tersebut. Warga juga memasang tanda pengumuman kalau jalan ditutup total karena jembatan terputus.
Kades Desa Pulau Betung, Musalini mengatakan, jembatan ambrol pada Senin (08/04/2025) sekitar pukul 04.00 WIB dinihari tadi Saat itu, hujan lebat dengan durasi lama mengguyur Desa Pulau Betung dan sekitarnya.
“Dinihari tadi hujan deras cukup lama. Sekitar pukul 04.00 WIB, badan jembatan ambrol,” kata Musalini di lokasi, Rabu (08/04/2025).
Dikatakan Musalini, badan jembatan ambrol tergerus air hujan. Air hujan yang masuk ke sungai menggerus pondasi jembatan.
“Sekitar beberapa hari lalu, badan jembatan memang sudah terlihat retak. Saya sudah lapor ke Dinas terkait, tapi belum ada penanganan. dan Puncaknya tadi subuh, saat hujan deras, jembatan tersebut amblas,” ujarnya.
“Sambungnya lagi, saya selaku Kepala Desa Pulau Betung sangat berharap kepada Dinas terkait untuk segera turun ke lokasi meninjau jembatan ini, karena jembatan ini adalah jalan penghubung antar Desa dan banyak perkebunan warga disekitar jembatan, jika lambat ditangani dikuatirkan warga tidak bisa lagi memanen hasil kebunnya karna jalan terputus,”ujarnya.
Ditempat terpisah Arian Arifin tokoh masyarakat Ture dan juga Ketua DPW PUSPA -RI (Pusat Study Pembangunan Republik Indonesia) Provinsi Jambi mengatakan,”jalan tersebut sudah lama amblas sekitar satu tahun yang lalu namun warga secara bergotong royong berusaha menimbun seadanya supaya kendaraan bisa lewat dan transportasi lancar.
“Dan sewaktu jembatan amblas yang pertama saya juga bersama Kades sudah beberapa kali menghubungi pihak pemerintah kabupaten seperti Dinas PUTR dan beberapa dinas terkait lainnya namun mereka tidak merespon terkait keluhan kami dan hanya memberikan jawaban yang kurang memuaskan, ujarnya
“Saya bahkan beberapa kali menghubungi Kadis PUTR serta Kabid nya namun mereka tidak memberikan jawaban yang tepat,”
“Saya minta tolong diperhatikan juga jembatan kami ini, karena jembatan ini adalah jalan penghubung untuk beberapa Desa di pinggiran sungai Batanghari , jangan sampai masyarakat berasumsi bahwa Pemkab Batanghari mengabaikan warganya,”
Saya juga meminta kepada Anggota Dewan yang terhormat khususnya Dapil Pemayung yang duduk di gedung mewah DRPD Batanghari tolong turun kesini, lihat masyarakat yang dulu memilih mu yang butuh suara lantang mu untuk memberikan solusi terkait jalan kami,”
“Jangan sampai Warga menilai kalian hanya butuh suara disaat pemilihan dan hilang disaat warga membutuhkan,”ujarnya dengan nada sedikit kecewa. (Arifin)