JAMBI  

Jambi Berduka Macet 22 Jam Ikan Mati, Sopir Tekor, dan Penumpang Ambulans Meninggal

DETEKSIJAMBI.COM ~ JAMBI, Terjadi lagi Kemacetan parah menjelang Simpang Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi. kemacetan sudah berlangsung hampir 22 jam.

Menurut informasi Jalan sepanjang 15 kilometer itu sudah dipadati mobil sejak pukul 10.00 WIB, hari Selasa (28/2/2023). Sampai pukul 08.00 WIB (1/3/2023) kemacetan belum terurai.

Titik kemacetan di perbatasan Kabupaten Sarolangun-Batanghari mulai dari Karmeo-Simpang Tembesi, titik terparah selanjutnya Simpang Tembesi-Sridadi.

“Ini bukan lagi macet. Tapi tidak bergerak. Sama sekali Hanya Tuhan yang tahu, kapan kemacetan ini akan berakhir,” ucap sopir dengan nada kesal. 

Terpisah salah satu sopir yang membawa ikan, Ia mengaku rugi banyak. Sebab sebagian besar ikan yang dibawa telah mati. Dia ingin membawa ikan ke Pasar Angsoduo Jambi.

Harga ikan yang telah lama mati, berbeda jauh harganya dengan ikan yang masih segar ketika dibawa ke pasar ucapnya.

Hal senada dikeluhkan sopir truk yang membawa perabot rumah tangga, ini sudah terjebak lebih dari 15 jam.

“Dari sore kemarin, kami sudah terjebak kemacetan samapai saat ini. 01/03/2023.

Dia mengaku sudah berkali-kali terjebak macet karena ada belasan ribu batubara yang bergerak serentak pada malam hari, untuk mengangkut batubara dari tambang menuju pelabuhan Talang Duku, Kabupaten Muarojambi.

Masyarakat memang sudah terbiasa, karena sudah bertahun-tahun kemacetan terjadi tanpa solusi.

“Kami sedih melihat masyarakat selalu terjebak kemacetan. Ada orang sakit di ambulans sampai meninggal, anak susah mau sekolah. Tapi kami (sopir batu bara) butuh makan, kami sudah lapor ke bos, tapi tetap tidak ada solusi. Mau tidak mau kamu jalani, setiap hari macet,” katanya.

Namun setelah macet lebih dari 22 jam, belum ada petugas yang turun ke jalan.

“Kalau sudah macet lebih dari 12 jam, apalagi sudah lebih sehari semalam, kami sopir batu bara ini kadang yang disalah-salahkan masyarakat, disebut biang kemacetan,” ujarnya salah satu sopir.

Sebenarnya kemana saja pemerintah propinsi Jambi ini, apakah tidur, tahu tapi pura-pura tidak tahu. Kami sangat kecewa sekali dan kami selaku masyarakat pengguna jalan menganggap gubernur Jambi gagal memimpin Jambi ujarnya warga yang enggan namanya di tuliskan.(Tim)