Bingkai Baru LGBT dikemas Dalam Bahasa kekinian

Oleh: Sarinah.

DJ ~ JAMBI BUNGO – Sebutan LGBT sudah tidak asing lagi didengar ditelinga, telah marak beredar bahkan di negeri kita tercinta ini. Problematika itu sangat meresahkan, dan menimbulkan polemik ditengah masyarakat.

 Penggemar LGBT dikalangan remaja kini dikemas dengan nama baru, yaitu “fujhosi”.

Apa itu fujoshi?

Istilah ” Fujoshi” sebenarnya bukan sebuah fenomena baru. Istilah ini sudah dipakai sejak awal tahun 2000- an. Pada prakteknya istilah ini, merupakan sebutan untuk perempuan yang menggemari manga

( komik Jepang) bergenre Boys Love (BL) yang mengisahkan percintaan laki-laki dengan laki-laki (Gay) Novel ini dikhususkan untuk perempuan yang menyukai hubungan laki-laki dengan sejenisnya.

Jika di indoneia LGBT dianggap tabu, namun tidak demikian di negeri Thailand. Di negeri tersebut, genre ini memiliki penggemar dan pasarnya sendiri. Bahkan tidak sedikit pula toko buku yang menyediakan novel bernuansa LGBT. LGBT sudah dilegalkan di berbagai negara tetangga, misalnya Thailand. Mengutip pada laman BBC Indonesia pada 21 Juni 2024, Thailand dianggap sebagai tujuan wisata di Asia tenggara yang ramah bagi para identitas gender dan orientasi seksual yang beragam, termasuk dari Indonesia. Ada pula yg menetap disana demi kenyamanan atas penyimpangan seks nya.

Kini pergaulan para remaja makin ngeri dan makin parah. Hal ini tak jarang lagi dijumpai di dunia Maya maupun dunia nyata. Inilah bingkai baru dari LGBT yang sengaja menyasar anak-anak remaja dan para generasi muda. Lewat novel dan tayangan-tayangan drama.

Adanya LGBT membuat polemik baru ditengah masyarakat. Menyulitkan para orang tua, sekolah maupun perguruan tinggi untuk mencetak generasi yang unggul serta berbudi pekerti yang luhur.

Inilah pergaulan saat ini, yang jauh dari kepribadian yang luhur, dan taat kepada Allah.

Namun wajar jika terjadi pada saat ini, karena apa yang di emban oleh negara ini adalah sistem yang fasad (rusak).

Sistem buatan manusia yang itu berasal dari pemikiran manusia yang lemah, terbatas serba kurang, yaitu sistem kapitalisme.

Asas dari sistem kapitalisme adalah sekuler, yaitu memisahkan agama dari kehidupan, dan tolak ukur kebahagiaan adalah materi semata.

Kapitalisme menggadang-gadangkan liberalisme (kebebasan). Manusia diberi kebebasan sebebas-bebasnya untuk mengekspresikan diri, selagi hal itu tidak melanggar hukum negara dan mengganggu hak orang lain, maka bebas dilakukan. Walaupun tidak sesuai dengan aturan Allah.

Dalam Islam, pembentukan kepribadian itu sangatlah penting, sehingga terbentuklah generasi unggul yang fakih Fiddin, yang senantiasa taat kepada Allah, dan memberikan dedikasi tinggi untuk negara tercinta ini. Sehingga tercipta masyarakat yang bersyaksiah

( kepribadian) yang luhur serta faham terhadap perintah dan larangan Allah dan sadar akan aturan Islam.

Tujuan pendidikan dalam islam adalah membentuk manusia bertaqwa yang berkepribadian islam dengan pola pikir dan pola sikap yang bersandar pada aqidah Islam. LGBT sudah jelas keharamanya, maka kehadirannya harus diberantas di negeri ini. Namun LGBT tidak akan bisa diselesaikan secara tuntas jika sistem kehidupan yang ada ditengah-tengah kita adalah sistem kapitalis sekuler.

Untuk menghentikan arus LGBT harus ada kekuatan politik dan hukum yang melindungi umat.

Rasulullah Saw bersabda ” al-Imam (khilafah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) degan kekuasaannya (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu-Dawud)

Sudah seharusnya LGBT diberangus dinegeri ini melalui tangan para penguasa negeri ini, agar Allah menjauhkan negeri ini dari azab yang pedih.**

Allahu a’lam bishawwab

Verified by MonsterInsights