Karhutla Makin Menggila, Dalam Sehari 20 Titik Lahan Terbakar Luasan 27,12 Hektar


DJ ~ PALANGKARAYA – Kebakaran lahan atau Karhutla di Palangkaraya makin parah, memasuki September 2023 sebanyak 20 titik lahan terbakar 27,12 Hektar.

Kebakaran lahan atau Karhutla di Palangkaraya saat musim kemarau dan cuaca panas ekstrem semakin menggila di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (2/9/2023) kemarin.

Pasalnya dalam sehari, terdapat 20 titik api yang harus dipadamkan oleh Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Palangkaraya.

Kebakaran lahan bahkan mendekati pemukiman dan membahayakan warga yang tinggal di sekitarnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Emi Abriyani.

“Dalam sehari personel melakukan pemadaman pada titik baru dan pemadamanan lanjutan dengan melakukan pendinginan,” terangnya, Minggu (3/9/2023).

Adapun 20 titik api yang ditindaklanjuti guna melakukan pemadaman ialah di Jalan Talawang, Jalan Ketimpun Permai, Jalan Mahir Mahar, Jalan Hiu Putih 13, Jalan Hiu Putih 9, Jalan Sakan Ujung, Jalan Tingang 22, Jalan Tingang 27, Jalan Rungan, dan Jalan Gurame.

Kemudian pemadaman berlanjut ke Jalan Bukit Palangka 15, Jalan G Obos 25, Jalan G Obos 24, Jalan Yogyakarta, Jalan Bandar Utama I, Jalan Christopel Binti, Jalan Karya Hapakat, Jalan Karuhei, Jalan Pramuka, dan Jalan Parawai.

Jika dilihat, sebanyak 6 pemadaman lanjutan dari lahan yang telah terbakar sebelumnya, sedangkan sebanyak 14 titik api baru yang terbakar,” terang Plt Kepala BPBD.

Akibat kebakaran lahan yang terjadi, lahan yang hangus terbakar mencapai 27,12 hektar dalam sehari.

“Selama September 2023 atau baru berjalan 2 hari, kebakaran lahan yang terjadi di Kota Palangkaraya terjadi sebanyak 23 kasus,” jelasnya.

Namun, luas lahan yang terbakar dalam 2 hari terakhir tersebut mencapai hingga 27,12 hektar usai dilakukan tracking oleh Satgas Karhutla.

“Kecamatam Jekan Raya menjadi yang terbanyak terjadi kebakaran lahan dengan luas yang terbakar mencapai 25,50 hektar,” terang Emi.

Pihaknya pun hingga saat ini masih terus memantau titik api dan melakukan pemadaman serta pendinginan.

“Saya imbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, melihat kondisi cuaca panas dan banyak lahan yang kering dapat menyebabkan kebakaran lahan,” tutup Emi Abriyani.

 

Penulis : Lewi pupu Laban

Editor : Redaksi