Islam Senantiasa Mendorong Agar Kita Berbuat Baik Kepada Sesama Manusia dan Saling Menolong.
DJ ~ TEBO JAMBI – Islam senantiasa mendorong agar kita berbuat baik kepada sesama manusia, membantunya jika ia membutuhkan, membantunya jika ia dalam kesempitan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam rindu,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيَامَةِ. وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَاللهُ في عَوْنِ العَبْدِ مَا كَانَ العَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ.
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari akhir. Barangsiapa yang memberi kemudahan bagi orang yang kesulitan (utang), maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Siapapun yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang menolong saudaranya, maka Allah akan menolongnya sebagaimana ia menolong saudaranya.” (HR.Muslim, no.2699)
Allah sendiri yang menjanjikan bahwa orang yang suka menolong orang lain maka Allah akan membalas pertolongannya dan akan memudahkan kehidupannya di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, seorang mukmin berusaha untuk melandasi setiap pertolongan yang ia berikan dengan mengharap balasan hanya dari Allah.
Membantu manusia dengan harapan balasan dari manusia hanya akan mendatangkan mengecewakan dan sakit hati, karena bisa jadi dia membalas lalu tidak sesuai dengan harapan kita atau bisa jadi dia tidak membalas sama sekali.
Ambillah teladan dari para Nabi ‘alahimussalam yang berdakwah kepada kaumnya tanpa mengharapkan ketidakseimbangan apapun, melainkan ikhlas hanya mengharap wajah Allah Ta’ala. Allah berfirman tentang kata-kata Nabi Nuh,
وَيٰقَوْمِ لَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًاۗ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ
“Wahai kaumku, aku tidak meminta harta (sedikitpun sebagai imbalan) atas seruanku. Imbalanku hanyalah dari Allah.” (QS Huud: 29)
Respon yang semisal kita jumpai pada Nabi Hud, Nabi Shalih, Nabi Luth, dan Nabi Syu’aib. Allah berfirman tentang kata-kata mereka,
وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ
“Saya tidak meminta imbalan kepada Anda atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.” (QS Asy-Syu’ara: 127, 145, 164, 180)
Seorang mukmin yang membantu orang lain lantas tidak mendapat balasan dari mereka, tidak akan merasa kecewa dan sakit hati, karena dia yakin dengan janji Allah. Dia sadar bahwa balasan manusia itu hanya sedikit, adapun balasan dari Allah itu besar.[*]
Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Si., Sp.PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)