Ngaku Wartawan : Tapi Tidak Pernah Menulis Berita Atau Hasil Karyanya Sendiri
DJ ~ TEBO JAMBI – Kerja dasar seorang wartawan, khusus media cetak, Online atau sejenisnya, adalah menulis. Nyatanya, masih ada oknum-oknum tertentu tidak paham kerja ini, tetap mengaku wartawan.
Menurut Ketua DPW Puspa RI Jambi Arian Arifin mengatakan, Karena kasihan dengan wartawan benar-benar bekerja. Dan turun ke lapangan, meliput berita. Lalu meracik hasil liputan menjadi karya jurnalistik enak di baca oleh para pembaca.
Yang terpenting adalah, hasil karya jurnalistik itu, dapat membantu menggerak roda pembangunan di daerah.
Media bisa membantu menggerak roda pembangunan daerah, karena tanpa disadari, hasil karya jurnalistik dapat mempromosikan suatu daerah, agar dikenal hingga nasional.
Biasanya seorang wartawan tidak akan ingin dikenal wajahnya, melainkan dikenal karya tulisnya katanya.
Kalau wartawan tidak pernah menghasilkan karya jurnalistik. Bagaimana nasib suatu daerah? Seharusnya informasi daerah di publis, ditangan wartawan tidak bisa menghasilkan karya ini, menjadi sia-sia. Bukan hanya merugikan masyarakat dan daerah, wartawan profesional tetap kena imbas.
“Mengingat wartawan profesional tidak akan pernah mencari panggung, selain terus menghasilkan karya jurnalistik.
Dan Sebaliknya wartawan tidak pernah berkarya, mereka akan mengejar panggung itu. Dengan segala cara, menjual nama wartawan profesional, atau nama masyarakat daerah.
Cara terbaik, agar wartawan tidak pernah berkarya ini, tidak terus berkembang biak. Wartawan berkarya aktif harus menjauhi mereka.
“Masyarakat dan daerah pun harus melakukan hal serupa. Sebab wartawan tidak pernah berkarya ini, bagaikan duri dalam daging.
Suatu saat akan menjadi musuh. Mengingat wartawan tidak pernah berkarya, mereka sudah putus urat malu. Dengan putusnya urat malu, jelas mereka tidak pernah sungkan mengganggu siapa pun.
Maka, masyarakat, jangan beri tempat wartawan yang tidak bisa menghasilkan karya jurnalistik. Karena Percuma, tidak akan pernah menguntungkan bagi siapa pun juga tuturnya.***