DJ : TEBO ILIR, – Terkait permasalahan limbah pabrik sawit PT makin grup yang masuk ke dalam sawah warga, di dua lokasi yang berbeda, yang sudah menahun tak bisa digarap akibat air kanal limbah pabrik kelapa sawit.
Ketua DPC Pemerhati jurnalis siber (PJS) kabupaten Tebo dampingi warga terkait persoalan ini, dan turun ke lokasi sawah dan juga pihak dinas lingkungan hidup kabupaten Tebo perivikasi lapangan Selasa 27/06/2023.
“Dalam mediasi tersebut sudah disepakati bersama pihak pimpinan perusahaan PT makin grup. Dan juga kepala desa yang diwakili perangkat desa (Kadus). Bersama masyarakat yang sawahnya terdampak air kanal pabrik tersebut.
Dalam surat pernyataan secara tertulis yang sudah disepakati bersama ada tiga poin yakni.
1. Meminta agar pihak perusahaan membuat pintu air.
2. Membersihkan sungai untuk pembuangan air ke Batanghari.
3. Agar perusahaan mengakomodir tenaga kerja dari desa muara ketalo.
“Sebelum pihak perusahaan memenuhi tuntutan dari masyarakat, dan menjalani tuntutan agar masyarakat membuat surat pernyataan bahwa memang benar-benar ingin menggarap sawah tersebut dan di bubuhi tanda tangan.
Tambah Ketua DPC PJS Pemerhati jurnalis siber kabupaten Tebo ASMURl , berharap agar permasalahan ini bisa selesai secepat mungkin, biar tidak berlarut-larut dan tidak ada lagi per masalahan. karena hal tersebut menjadi perhatian serius bagi kami.
Apa bila masalah ini tidak selesai maka saya dan kawan-kawan, akan mengambil tindakan yang lebih tegas, dan membawa persoalan ini ke jenjang yang lebih tinggi ujarnya.
Tambah sekretaris desa (sekdes). Habibullah Persoalan ini sudah cukup lama, termasuk sawah tidak pernah lagi di garap karena limbah pabrik sawit tersebut masuk ke lokasi persawahan warga.
Saya berharap permasalahan ini bisa diselesaikan, dan menjadi catatan serius bagi perusahaan yang berada di wilayah desa kami.
Saya juga minta agar pihak perusahaan mengutamakan warga desa muara ketalo ini untuk bekerja di perusahaan tersebut. Mau dikebun atau di pabrik tidak jadi masalah, yang penting warga saya bisa bekerja di perusahaan ini.
Jangan hanya warga disini cuma dapat bauk limbah pabrik dan Bauk asapnya saja, sekali lagi saya minta di prioritaskan warga disini bekerja di PT itu.
“Saya mewakili kepala desa (kades), menghanturkan terimakasih kepada pihak dinas lingkungan hidup yang sudah turun langsung atas dasar laporan dari masyarakat. Harapan saya masalah ini bisa selesai sesuai dengan harapan kami ujarnya sekdes.
Menurut keterangan dari masyarakat Mengatakan, kalau pekerja yang berasal dari desa muara ketalo bisa di hitung jari tangan. Baik pemanen, pemuat dan juga di pabrik.
Selebihnya itu dari luar desa kami, dan ada juga yang diluar provinsi Jambi, padahal lokasi pabrik berada di desa kami tuturnya warga.
Penulis : Hermanto
Editor : admin