TEBO  

Sudah Menahun Sawah Tercemar Limbah Pabrik Sawit, Petani Minta Pemerintah Bertindak

Akibat Kanal Limbah Pabrik Sawit PT. Makin Grup, Sawah Warga Tak Pernah di Garap Lagi

DJ ~ TEBO ILIR, – Masyarakat desa muara ketalo minta pihak perusahaan pabrik sawit PT. makin bangun pintu di perbatasan sawah dan kanal limbah pabrik. Dan tolong perhatikan nasib sawah yang tak bisa digarap lagi. Sabtu (03/06/23).

Menurut informasi dari masyarakat, Dulu pernah dua kali gagal tanam padi di tahun 2015 silam. akibat air kanal limbah pabrik mengalir ke areal persawahan masyarakat.

“Iya pak kami masyarakat minta di buatkan dam, supaya air limbah kanal tidak masuk lagi ke sawah kami karena kalau air dalam hujan deras meluap ke sawah kami.

Kami juga minta di buatkan pengaliran air sawah, Jujur saja pak. Kami sudah trauma dulu kami pernah mengalami kegagalan (2) dua kali menanam padi di sawah kami ucapnya warga.

“Dulu kalau tidak salah di masa jabatan pak kaban sebagai menager, Waktu itu dia pernah memberi ganti rugi akibat gagal tanam padi, karena padi di sawah kami mati semua akibat limpahan air kanal limbah pabrik.

Pada waktu itu kami diberiksn ganti rugi berupa (1) karung beras mangga, minyak sayur (1) kilo, gula (1) kilo, dan benih setengah karung 50 pak ujarnya warga.

“Jumlah kami yang punya sawah kurang lebih (40) empat puluh orang, Semenjak itu kami tidak pernah lagi membuat sawah kami. Karena kami takut gagal lagi.

Maka dari itu kami minta kepada pihak perusahaan PT. makin grup, agar memikirkan nasib kami. Seharusnya dengan adanya pabrik di desa, kami sebagai masyarakat sejahtera dan makmur ini malah sebaliknya.

Jadi untuk apa ada PT, di desa kalau kami masyarakat tidak bisa menikmati, Mulai dari saat ini kami berharap agar pihak dinas yang berwenang agar ikut andil turun membantu kami supaya sawah kami bisa digarap lagi seperti sebelum berdirinya pabrik kelapa sawit ini.

“Kami minta kepada pemerintah kabupaten Tebo, dan Pemerintah provinsi Jambi. Terutama kepada bapak gubernur Jambi Alharis, agar bisa mencarikan solusi supaya kami masyarakat kecil bisa menikmati hasil dari sawah kami sendiri.

Kalau kami bisa garap sawah itu, Paling tidak bisa sedikit meringankan beban kami terutama tidak lagi membeli beras di warung. Apa lagi saat ini cari kerjaan susah, Harga sembako mahal tuturnya warga.

Agar berita ini akurat dan berimbang, awak media sudah mencoba komfirmasi pihak manajemen perusahaan melalui WhatsApp, sampai berita diterbitkan belum ada tanggapan. Sementara pesan sudah terlihat Conteng 2 dua. (Hermanto)