DETEKSIJAMBI.COM ~ TEBO TENGAH – Truk Ekspedisi pengangkut Semen Diduga di sandera karena perkara hutang piutang. Supir Sempat bersitegang dengan yang menagih hutang. Kejadian terjadi di sebuah warung kopi Solok Sakato “SS” tepatnya di jalan pelayang ,Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo,Jambi. Senin (19/12/2022) Malam.
Aksi yang dilakukan sebut saja Ican (Pemberi Hutang), memaksa sopir truk untuk membayar hutang yang dulu dia pinjamkan kepada sopir, sebagai uang modal membeli solar di SPBU sebesar Rp.1.000.000,. berhubung sopir mengalami kendala minyak yang di belinya si sopir mengalami ke tumpahan dan membasahi barang muatan mobil truk fusso tersebut sehingga sopir tidak dapat menurunkan dan mengantar solar seperti yang di inginkan red, ican.
Kronologis kejadian:
Saat sopir inisial (I) mau melintas ke Jambi berhenti lah sejenak ke salah satu rumah makan di Tebo. Tidak berapa lama kemudian warga yang inisial (ic) datang mengunakan sepeda motor dan meminta sopir tersebut mampir ke rumahnya dengan ucapan yang baik.
Karena sopir merasa dia punya itikad baik kemudian mengikuti kehendak ican tadi. Sesampai di tempat nya ican mengajak berbicara dengan keras membentak dan ican sempat mengeluarkan sebilah besi tumpul ingin memukul ke arah sopir. Ican memaksa agar sopir mau membayar hutangnya atau sopir harus meninggalkan truk atau menguras solar yang ada di tangki truknya.
Sopir bilang dia tidak punya uang dan ingin tinggalkan SIM saja sebagai jaminan, tapi ican tidak mau tetap ngotot mengambil solar secara paksa kalau tidak truk tersebut di tahan mereka.
Akhirnya karena merasa terancam dan tidak mau jadi masalah, sopir tersebut dengan terpaksa menguras tengki mobil dan memberikan solar itu kepada ican di saksikan ketua RT setempat.
“Bukan saya tidak mau membayar uang tersebut yang pernah di titipkan ican ke saya, ican terlebih dahulu telah melaporkan saya ke toke yang punya mobil hingga saya berhenti bekerja, ican tak mau tau karena dia melihat saya sudah bawa truk dengan toke yang berbeda dan di situlah dia mengintai perjalanan saya” Ungkap Sopir.
“Saya merasa terancam pada saat itu di situ ada adik beradik dia dan ketua RT yang ikut serta turut campur agar saya mau menurunkan minyak saya dan akhirnya dengan terpaksa saya turunkan minyak solar sebanyak dua dirigen, dan saya berikan kepada ican, dari pada saya tidak bisa kerja. sementara saya mengejar bongkar muat semen yang saya bawa” Terangnya.
“Padahal minyak mobil tinggal sedikit untuk sampainya di jambi, karna biar cepat selesai di kasihkan saja, saya sempat terlantar menunggu bantuan dari teman agar bisa dapat solar untuk melanjutkan perjalanan ke jambi” beber sopir kepada awak media.
Kejadian berlangsung pukul 18.53 awal di giring ke rumah Ican dan di bebaskan setelah memberi solar 2 galon sekitar pukul 24.43 WIB.
Bukan hanya sopir saya saja Yang di tahan oleh warga yang bernama ican, tapi juga salah satu wartawati wanita yang ikut bersama truk telah berbicara secara baik-baik tapi mereka malah mengancam dan berbicara mau lapor ke polisi, silahkan saja saya tidak takut, kalau bisa silahkan. Di duga aksinya sudah di dekengi oleh oknum polisi setempat. Ican sempat mengancam pabila ada apa-apa dia tidak takut mati, dan akan mencari wartawan tersebut. Tutupnya wartawati. (Tim)