Oleh: Syafiah St.S.pd. (Komunitas Literasi Islam Bungo)
Deteksijambi.com ~ bulan Gaza masih membara dengan genosida kebiadaban Israel. Soal kerugian tak perlu di hitung lagi. Yang ada hanya kehancuran yang meluluh lantakkan suatu negeri karena kebiadaban zionis Yahudi. Seolah tiada pertolongan yang dapat membawa perubahan yang hakiki. Yang ada hanya tawaran pembebasan yang semu.
Meminta pertolongan PBB sebagai jalan perdamaian dunia katanya. Itu hanya mimpi. Sebab faktanya PBB bertahun-tahun keberadaan nya tidak pernah hadir untuk pertolongan kemanusiaan khususnya untuk Islam. Terlebih masyarakat Gaza tersebab karena keislaman mereka.
14.500 anak Palestina telah meninggal dunia dalam serangan Israel yang terus berlanjut. 45.300 orang mayoritas perempuan tewas dan lebih 107.700 lainnya terluka. Meraka bukan saja kehilangan nyawa, masa depan, bahkan kehilangan harapan.
*Benarkah tidak ada pertolongan?*
Dimana kaum muslimin yang hitungannya hampir 2 miliyar di seluruh dunia? Dimana para ulama dan tokoh-tokoh Agama Yang mengatakan Islam itu bersaudara? Disini lah kita menyaksikan bahwa persatuan kaum muslim itu sangat dibutuhkan. Sehingga kemerdekaan itu mudah didapatkan.
Namun di bawah cengkraman kapitalisme sekularisme persatuan kaum muslim itu mustahil di dapatkan. Karena sistem itu sendiri tidak menginginkan manusia bersatu dalam lingkup urusan agama. Karena memang aqidahnya pun sudah jelas, memisahkan agama dari kehidupan. Sementara palestina, bukan hanya urusan politik, tetapi bagi kaum muslimin Palestina adalah urusan aqidah/agama.
Jadi, selama kapitalisme sekularisme yang menjadi rujukan pemersatu bangsa-bangsa, maka kemerdekaan itu mustahil dapat diperoleh terlebih untuk menyelamatkan kaum muslim di seluruh dunia.
Hanya persatuan kaum muslim dalam bingkai khilafah yang dapat memberi kemerdekaan yang haqiqi untuk Palestina. Solusi tuntas pendudukan penjajah atas Palestina dan bukan hanya palestina, namun seluruh kaum muslim yang sedang di jajah hak hidupnya, kaum muslim uygur, rohingya, suriah dll. Dengan tegaknya Khilafahlah yang akan membebaskannya dengan segenap kemampuannya karena sudah menjadi kewajibannya sebagai pelindung kaum muslim.
Umat harus berjuang bersama menegakkan Khilafah.
Inilah satu-satunya harapan untuk menyelamatkan seluruh umat dari entitas penjajah di negeri-negeri muslim lainnya. Bukankah umat Islam merupakan keturunan dari para pembebas, salah satunya Shalahuddin al-Ayyubi sang Pembebas Baitulmaqdis.
Dalam Alquran Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah.” (QS Ash-Shaf: 14).
individu tidaklah cukup untuk melenyapkan entitas penjajah, melainkan perlu adanya mobilisasi terus-menerus dari kekuatan umat—terutama tentara—untuk menolong Palestina. Kekuatan umat dan tentara muslim yang dikomandoi oleh seorang Khalifah tentu akan membuat musuh-musuh Islam takut dan bertekuk lutut.
Allah Taala telah mengingatkan kaum muslim, terutama yang memiliki kekuatan militer untuk menolong agama dan umat-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepadamu, ‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah,’ kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (QS At-Taubah: 38).**
Wallahu a’lam bissawab