DJ ~ JAMBI, – Bertempat di aula posyandu Nuri VI rt 01 kelurahan kasang Kamis (26/10/2023).Masyarakat setempat mengelar rapat terbuka untuk melakukan mediasi antara pihak pangkalan dan masyarakat setempat.
Pasalnya banyak dari masyarakat kelurahan Kasang tersebut, yang mayoritas nya ibu-ibu pengusaha mikro tersebut mengeluhkan proses penyaluran elpiji 3 kg tersebut yang dirasa tidak tepat sasaran.
Rapat yang di gelar secara dadakan oleh masyarakat setempat tersebut dilaksanakan pukul 10 pagi sampai pukul 13 siang dan turut di hadiri oleh pihak RT 01 dan ketua forum RT, Babinsa, babinkamtibmas, lurah Kasang (Bapak Novri), pihak perwakilan dari kecamatan Jambi timur (Bapak Firdaus), Bapak Budi dari Kabid fasilitasi perindag kota Jambi serta pihak agen(pak Haris) dan pihak pangkalan (ibu Arni).
Rapat yang di fasilitasi pihak perindag kota Jambi serta lurah Kasang tersebut berlangsung alot dan penuh silang pendapat di kalangan ibu-ibu pengusaha mikro dalam kota Jambi.
Menurut beberapa ibu-ibu yang berdomisili di kelurahan dan RT tersebut mengatakan “kenapa kami yang memiliki kartu UKM kok setiap kali datang gas tidak bisa dapat 2 hanya dapat 1 saja,” ungkap beberapa ibu-ibu dengan inisial DN, AY, TKJ,dan RN.
Awak media mencoba menanyai beberapa masyarakat yang tinggal di RT tersebut, dan mereka juga mengatakan “kami juga sering tidak dapat gas elpiji 3 kg, saat datang di pangkalan tersebut, ketika kami mau beli, di bilang nya habis, dan terpaksa kami beli di luar dan harganya lumayan tinggi berkisar 25 sampai 30 ribu untuk gas elpiji 3 kg,dan terkait masalah kartu UKM kami juga sudah menyerahkan berkas ke pak RT kami tapi hingga saat ini juga belum ada kejelasannya”. Jelas jaswati.
Menyikapi hal tersebut, terkait isu miring yang menerpa pangkalan gas elpiji 3 kg atas nama Arni zuraina. ibu Arni selaku pemilik pangkalan tersebut mengatakan kami menyalurkan sesuai data yang ada dan terdaftar di my Pertamina.
Kemudian terkait dengan beberapa keluhan ibu-ibu pengusaha kecil mikro (UKM) yang ada di kelurahan Kasang tersebut, mereka sebagian ada yang tidak terdaftar di aplikasi my Pertamina, sehingga tidak terkoneksi dengan nomor NIK nya, kebanyakan mereka terdaftar di subsidi rumah tangga,bukan di UKM ungkap nya, dan jika yang memiliki kartu UKM dan terdaftar niknya di my Pertamina mereka dapat 2 tabung sekali gas masuk,” ungkapnya.
Untuk di ketahui bersama pangkalan gas atas nama pemilik Arni zuraina,yang beralamat di RT 01 kelurahan Kasang lorong Garuda kota Jambi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di 3 RT memiliki jatah kuota sebanyak kisaran 800 tabung gas 3 kg dalam 1 bulan, dengan perhitungan 200 tabung untuk 1 minggu dengan 2 kali pengantaran dan 1 tabung dibandrol dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) seharga Rp.17.000.
Menanggapi hal tersebut pihak Perindag kota Jambi ,melalui Kabid fasilitasi Perindag kota Jambi (pak Budi) menyimpulkan dan memutuskan bahwa “Dalam hal ini pangkalan selaku delegasi yang di berikan oleh Pertamina melalui agen untuk mendistribusikan gas elpiji 3 kg kepada masyarakat sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Jadi beban pangkalan untuk 26 pelaku usaha mikro yang selama ini telah terdaftar menjadi subsidi rumah tangga, Nanti harus di daftarkan ulang menjadi usaha mikro. Dan tanggal nya di tentukan dan untuk 26 pelaku usaha mikro tersebut harus menyiapkan kelengkapan datanya seperti KK, KTP, email, nomor handphone yang aktif ,surat keterangan usaha dan foto tempat usaha milik pelaku UKM .dan tentunya yang sudah memiliki kartu UKM tersebut yang terdaftar di rumah tangga tersebut harus di dahulukan, pendaftaran nya ke UKM secara online di my Pertamina.
Dan tidak bisa seluruhnya ,karna jika semuanya nanti opelet dan pangkalan tidak punya tabung gas 3 kg dan agen juga tidak bisa selesaikan gas, jadi harus bertahap,” jelas Budi selak.
Dan terkait dengan pengawasan kami di Perindag kota Jambi hanya 10 orang untuk di bidang fasilitasi perdagangan dan memang tidak akan bisa turun setiap hari ke seluruh pangkalan gas elpiji 3kg.
Pangkalan gas elpiji 3 kg yang ada dalam kota Jambi saat ini yang tercatat baik dari prindag mau pun yang ada pada Pertamina saat ini berjumlah 498 pangkalan, jika tidak ada laporan kami tidak akan bisa mengetahui persoalan yang ada.
Jadi dalam hal ini bukan keluhan masyarakat saja , keluhan pangkalan gas pun juga kita siap tindak lanjuti, jadi didalam SK tim pengawasan.
Lalu pihak Perindag kota Jambi melalui kabid fasilitasi Perindag juga mengucapkan terima kasih terutama pada semua peserta rapat tersebut terhadap kebesaran hati masyarakat kelurahan Kasang tepat nya di 3 RT tersebut yang telah bersilang pendapat di dalam ruang aula rapat untuk mencari solusi terbaik,” jelasnya.(Arifin)